Semua orang pasti punya pengalaman, entah pengalaman baik ataupun pengalaman buruk tentunya. Kali ini saya ingin menceritakan sedikit pengalaman, namun cerita ini adalah cerita dari segi pengalaman buruk yang pernah saya lalui.
Pengalaman buruk saya ini, dimana saya pernah tergerus terjerumus olehnya yaitu apa yang kita kenal dengan istilah saya rasa kita semua sudah sangat lazim medengar istilah tersebut.
Pacaran yang di bilang masa perkenalan atau masa penjajakan, menurut saya itu semua hanyalah dusta belaka, sebab tidak benar, dan tidak pernah jelas apa yang di maksud dan di tuju dari pacaran itu sebenarnya.
Berdasarkan pengalaman peribadi tersebut, dan berdasarkan testimoni dari para aktifis pacaran, semua sepakat bahwa indikator dari pacaran itu setidaknya ada tiga;
Pertama pacaran itu untuk menjaga image (jaim) dari teman, karena takut di bilang gak laku alias jomblo, kemudian dengan pacaran di anggap akan menambah rasa percaya diri karna sudah enggak di bilang jomblo atau singgle parent lagi.
Kedua pacaran itu bisa karena faktor sikap materialistis, orang yang motivasi berpacarannya karna faktor materi, bisa kita amati dia akan mau berpacaran hayna dengan orang yang dia anggap dapat memeberi manfaat materi atau dengan orang yang agniya alias tajir bin sugih saja.
Orang tersebut tidak akan mau berpacaran sama orang yang kere alias kismin bin melarat apalgi udah mau sekarat. Karena tujuan dia pacaran cuma pengen dapetin keuntungan materinya semata.
Ketiga pacaran itu karena dorngan hawa nafsu, dan inilah motivasi pacaran yang paling banayak terjadi dan paling berbahaya tentunya, dimana pacaran yang jenis ketiga ini adalah suatu perbuatan yang akan menjerumuskan pada pekara yang membanggakan bagi siapa????... bagi syaitan laknatullah tentunya....
Dari penjelasan mengenai tipe-tipe orang berpacaran di atas, sedihnya Inilah pengalaman buruk yang pernah pula saya tergerus oleh nya, yakni tergerus terjerumus oleh si yang namanya pacaran.
(ini lho ceritanya...)
Pacaran pertama saya adalah pacaran yang terakhir, maka pacar saya yang istilah keren arabnya karena saya tidak akan berpacaran lagi kecuali dengan wanita yang halal tentu dia istri tercinta saya nanti hehe... aamiin...
Ceritanya bermula pada moment akhir kelulusan saya di SMK, kala itu saya punya dua teman akrab katakanlah sahabat, yang kemana saja kami itu selalu bersama.
Sebagai mana kita ketahui bersama, sudah menjadi realita yang tidak dapat kita pungkiri, dalam sistem hidup masyarakat saat ini, diamana budaya permisif, hedonis dan liberal kian mewarnai keseharian pergaulan hidup di tengah masyarakat, bisa kita lihat bagaimana orang tua sudah mengganggap biasa mereka menyaksikan anaknya berpacaran, padahal anaknya masih duduk di bangku sekolah, bahkan tak jarang anaknya masih bocah sekolah dasar, namun mereka biarkan begitu saja, itu menjadi salah satu bukti bahwa pola hidup di tengah masyarkat benar-benar kian rusak.
Kemudian pacaran seolah menjadi life style, dan hal lumrah biasa terutama bagi para remaja (ABG). Smua element masyarakat baik guru, 'alim ulama dan tokoh masyarakat, sudah kian menganggap biasa melihat relitas pacaran di tengah masyarakat, bahkan parahnya pacaran dan di anggap sebagai suatu yang normal tanpa ada masalah.
Sehingga kemudian sangat tidak lazim ada yang belum mengalami pacaran, padahal sudah kelas tiga SMK seperti saya kala itu, (tapi jangan salah dulu bukan berarti saya gak laku juga, tapi karena saat itu saya terlalu banyak memilih calon alias terlalu selektif yang akan di jadikan pacar he...)
Sudah kelas tiga SMK saya masih bersetatus jomblo alias jofisa (jomblo fii sabilillah hehe...) bahkan sampai menjelang akhir kelulusan di SMK, saya belum juga mendapatkan calon pacar yang sesuai dengan keriteria yang saya inginkan pada waktu itu, walaupun sebenernya keriterianya seperti apa, saya juga bingung alias galau gak jelas. (sebenernya yang mau di pacari si banyak antree bener wkwkwk....)
Suatu ketika saya sedang JJS (jalan-jalan santai) bersama sahabat saya, kala itu sahabat saya mulai menelpon pacar-pacarnya, kemudian mereka mengajak pacarnya untuk ketemuan, dimana pada saat itu saya hanya menjadi tukang nganter mereka saja, yang istilah trendnya pada waktu itu saya hanya menjadi si kambing hitamnya hehe,.. (sedihlah klo di ceritain wkwkwk...)
Mereka bertemu lalu ngobrol kasana kemari, bercanda dan berenda gurau, dimana saya hanya meliahat wajah -wajah gembira ria mereka, dan saya pun tetep hanya sebagai kambing hitamnya. (sedih hik hik...)
Kemudian beberapa kali aktifitas ketemuan seperti itu, dimana saya pun tetap sebagai kambing hitamnya.
Hingga suatu ketika, saya di tantang oleh kedua sahabat saya untuk mendapatkan seorang pacar dalam tempo waktu satu minggu, kemudian tanpa berpikir panjang saya langsung menerima tantangan tersebut karena tentu jaim oleh mereka.
Hari demi hari terus berganti, hingga tak terasa tempo waktu seminggu tantanggan dari teman saya itu tinggal satu hari lagi, saya sedikit kebingungan karna harus berbuat apa dan haru bagaimana, apa yang harus saya lakukan agar saya bisa mendapatkan seorang pacar.
Tibalah suatu ketika, karena saya tidak ingin mengecewakan sahabat saya, dengan modal nekat dan gelap mata, tanpa ada inspirasi positif sedikitpun, lalu ada sedikit cercah bagi saya kala itu, yaitu dimana adanya seorang teman wanita yang sering smsan dengan saya, dimana wanita itu sering berhubungan dengan saya dalam rangka untuk membantu saya, agar saya bisa terkoneksi dengan teman-teman wanita sekelasnyanya, guna agar saya bisa menjadikannya pacar, katkanlah dia itu sebagi makcomblang saya.
Namun karena waktu yang sudah sangat mendesak, untuk mendekati dan menjalin koneksi dengan teman si wanita makcomblang saya tersebut, karena juga ternyata memang tidaklah mudah untuk dapat menjalin koneksi dengan teman makcomblang saya tersebut, dan mungkin memang sebenernya usaha saya juga kurang begitu serius dan kurang mati-matian. (karna saya takut mati beneran hehe...)
Akhirnya saya memutuskan dengan hanya sekedar tadinya iseng saja, dimalam hari terakhir waktu tempo tantangan saya harus punya pacar, akhirnya saya mencoba menghubungi melalui sms wanita yang sangat biasa bagi saya saat itu, dan dia adalah makcomblang saya sendiri.
Ketika saya mulai mengirim sms kepadanya dimulai dengan kata-kata yang sedikit menggombalinya, tanpa disadari kitapun terus smsan dan ternyata beruntungnya signal positif yang terpancar semakin kuat, yang akhirnya dengan iseng itu saya langsung putuskan untuk menjadikan wanita si makcomblang saya itu sebagai pacar saya. (saya tembak pakai lope hehe..)
Saya awali dari sebuah sms gombal biasa yang hingga menjurus pada bagian klimaks tujuan saya yakni menembak nya, dengan kalimat yang kurang lebih seperti ini,
" jujr dg sjjur2 y sy suka sma (T) n sy ingn sbuah jwban dri (T) bgaimna prasaan (T) kpda sy?"
Mungkin karena si wanita ini agak sedikit kaget, dan belum begitu yakin dengan apa yang saya katakan padanya, kemudian saya pun terus meyakinkannya hingga tak terasa sudah pukul 23:30, akhir nya dengan sedikit desakan untuk makin meyakinkan dari saya si wanita ini pun akhirnya menjawab pertanyaan saya dengan jawaban kurang lebih seperti ini,
" y sbnr'y sy jg sma ska sma (A). (wkwkwkwkwkwwkwk...)
Akhirnya tepat pukul 00:00 kamipun memploklamirkan bahwa pada malam itu antara A dan T telah berpacaran, dan kamipun membuat komitment masing-masing.
Akhirnya saya pun merasa telah berhasil memenuhi tantangan dari sahabat saya, kemudian pada hari dimana telah habis tempo waktu hari tantangan tujuh hari mencari pacar itu.
Tibalah saat dimana saya mengajak kedua sahabat saya, untuk saya kenalkan kepada pacar baru pertama dan terakhir saya itu, dengan cara yang begitu surprise, diamana sama sekali tidak dapat di tebak dan di sangka oleh mereka siapa pacar baru saya itu.
Ketika saya beri tau, kemudian mereka langsung terkesima, ternyata wanita yang saya jadikan pacar itu adalah wanita yang sanagat tidak asing bagi mereka, dan mereka tau bahwa sebelumnya dia adalah seorang makcomblang bagi saya.
Dari kejadian tersebut akhirnya saya pun besetatus pacaran alais sudah tidak jomblo, dan kemudian menjalani pacaran yang masih dalam koridor kewajaran sebagaimana pacarannya sahabat-sahabat saya, cuma hubungan sms, paling telopon-telponan pake bonus alias gratisan atau istilahnya cimon atau cinta monyet. (berarti dulu saya apacaran bukan sama orang ya hehe...)
Saya pun mulai terlalut dalam alam pacaran, hingga akhirnya karena kedekatan dan keakraban saya dengan wanita itu, tanpa di sadari akhirnya saya menjadi memiliki persaan serius suka kepada wanita tersebut, atau katakanlah saya jatuh cinta, semakin hari saya pun semakin menyukai dan menyayangi wanita itu, hingga bisa di katakan saya berpacaran serius atau berpacaran sejati.
Dalam perjalanan pacaran beberapa waktu, hari-hari terasa menyenangkan seakan ada warna baru yang menghiasi hari-hari, karna setiap saat ada sms, setiap saat ada telepon, ada yang nanya lagi apa, ada yang tanya lagi ngapain hehe..
Namun setelah beberapa lama masa pacaran, akhirnya mulailah timbul berbagai polemik baik internal ataupun external, dimana dianatara kami timbul rasa cemburu (jealous) yang mulai gak jelas, saling marahan dengan masalah-masalah sepele, hingga akhirnya menyebabkan banyak beban dan rasa tidak tenang di sepanjang hari.
Hari-hari yang panjang pun berjalan seperti itu, sedikit-sedikit marahan, cemburuan, pusingan, keselan dan berbagai bebanan penderitaan lain yang begituuuu panjaaaang takberkesudahan.
Memang ternyata pada hakikatnya pacaran itu tidak ada ikatan yang membuat yakin bahwa kami merasa saling memiliki sepenuhnya, maka tentu akan seperti itu lah perjalanan pacaran sebenarnya, berdasarkan pengalaman peribadi yang saya rasakan begitu juga testimoni dari aktifis pacaran pada umumnya.
Akhirnya saya berkesimpulan bahwa pacaran itu hanya benar-benar kebahagian sesaat, dan panjang sisa perjalanannya hanyalah sebuah benalu yang membebani hidup, hanya mereka yang kuatlah yang mampu menanggung beban berkepanjangan dari pacaran itu.
Dari pengalaman pacaran tersebut, karna saya tengah mempelajari ajaran Islam yang benar, saya pun mulai mencari tau apa itu pacaran dalam kaca mata ISLAM, karna saya yakin Islam adalah way of life bagi setiap orang yang mengaku muslim, dimana setiap orng yang hidupnya sesuai dengan tuntunan Islam, maka pasti hidupnya akan sukses dan bahagia dnunia khirat.
Sayapun mendapatkan jawaban yang ternyata di dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, bahkan tidak dikenal sama sekali.
Ternyata Islam bahkan melarang adanya ikhtilat (campur baur) antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, apalagi berduan seperti umumnya aktifitas berpacaran, Islam sangat melarang segala sesuatu yang mendekatkan pada zina begitu juga tentunya pacaran.
Islam mengatakan jika kita menyentuh atau bersentuhan kulit saja, antara laki-laki dan wanita yang bukan muhrimnya baik tidak di sengaja apa lagi disengaja, maka sungguhnya lebih baik di tusuk punggungnya oleh jara besi yang sangat panas, itu lebih baik dari pada harus bersentuhan, padahal dalam aktifitas pacara tentu bersentuhan kulit itu sangat biasa terjadi seperti berboncengan, berpegangan tangan dan lainnya.
Disinilah saya mulai menyadari dan berhenti kemudian berjanji bahwa saya tidak akan pernah terjerumus tergerus kepada kesalahan yang kedua kalinya, saya putuskan cukuplah pengalaman buruk saya itu sebagai suatu pengalaman hidup buruk, agar saya tidak akan mengulaingi dan menjadikannya pelajaran agar orang lain tidak masuk pada kesalahan yang sama.
Pengalaman buruk saya itu cukuplah menjadi pelajaran (ibrah) bagi saya dan saya berpesan terutama bagi siapa saja yang belum terjerumus tergerus oleh pacaran, jangan mau dan pernah untuk mencobanya.
Saran saya bagi generasi muga utamanya, optimalkan waktu muda untuk belajar, terlebih bejar Islam, karna Islamlah yang dapat memberi kita hidup tenang,damai sukes dan bahagia, berusahalah belajar Islam untuk bekal hidup agar hidup sesuai dengan tuntunan syariat sehingga kita hidup dalam ridha dari Allah SWT.
Dalam Islam untuk menyalurkan naluri kasih sayang atau kecendrungan terhadap lawan jenis, hanya dengan pernikahan yang syar'i, yang di lalu melalu proses khitbah lalu ta'aruf kemudian menikah gak ada jalan lain. (mantaps subhanallah...)
Bagi yang sudah ingin menikah namun belum mampu untuk menikah maka berpusalah, perbanyak dekatkan diri memohon pertolngan kepada Allah, hingga kelak anda di pertemukan dengan jodoh terbaik pemberian Allah berupa bidadari dunia inshaallah...
Saudaramu, Ade Rahman :)
Wassalam.
Title : MENJADIKAN PENGALAMAN SEBAGAI PELAJARAN
Description : Semua orang pasti punya pengalaman, entah pengalaman baik ataupun pengalaman buruk tentunya. Kali ini saya ingin menceritakan sedikit peng...